Isu sampah plastik hingga saat ini masih menjadi perhatian utama di dunia, polusi yang ditimbulkan oleh sampah plastik telah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan, Sementara itu terdapat sebuah tantangan besar untuk merubah pola/perilaku masyarakat dalam memanfaatkan kebutuhan penggunaan produk plastik secara bijak. Salah satu langkah yang paling nyata adalah upaya upaya penggunaan sedotan plastik dengan kebijakan plastik berbayar. Berangkat dari tersebut guna menjawab visi dan misi, Yayasan Ecology mencoba untuk menggagas program subtitusi penggunaan sedotan plastik melalui kegiatan kampanye penyadartahuan diselaraskan dengan peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Pengrajin sedotan bambu adalah masyarakat pesisir yang telah berpengalaman selama ± 10 tahun membuat sedotan bambu untuk dijual dalam skala kecil. Kualitas sedotan bambu yang dibuat telah diakui oleh beberapa lokal dan mancanegara. Pembuatan dan perawatan sedotan masih dilakukan secara tradisional dengan tenaga manusia dan tanpa bahan pengawet kimia. Sumberdaya bambu yang diambil adalah produk lokal yang tumbuh di hutan Pulau Bintan.

Bambu adalah sumber daya alam yang mudah diperbaharui dan dapat menjadi alternatif sedotan. Ringan dan kuat, sedotan bambu dapat dipakai kembali, dapat terurai alami tanpa merusak lingkungan, dan tidak mengandung bahan kimia atau pewarna apapun. Namun perlu diingat jika bambu sudah tidak layak pakai harap dibuang ke tempat yang dapat mengurainya.
Mari bergabung Bersama Yayasan Ecology dalam memerangi penggunaan plastik sekali pakai di keseharian kita dengan menggunakan sedotan yang bias dipakai kembali dan ramah lingkungan seperti Bamboo Straw by Ecology. #saynotoplasticstraw